Bahaya Makan Berlebihan patut diketahui oleh setiap orang karena hal ini
penting menyangkut masalah kesehatan. Seringkali tanpa sadar kita
mengonsumsi makanan lebih banyak daripada porsi yang seharusnya. Stres,
sedih atau kesal merupakan beberapa penyebab orang ingin terus makan dan
biasanya makanan yang dikonsumsi tidak sehat seperti keripik kentang,
cake atau es krim cokelat.
Mereka kerap tak mampu mengontrol untuk makan tidak berlebihan. Padahal
kalau orang menyadari efek samping dari makan berlebih, tentu akan
mikir dua kali melakukannya. Masalah-masalah kesehatan akan mudah muncul
apabila kita makan terlalu banyak. Sakit jantung, tekanan darah tinggi,
diabetes, atau stroke, merupakan sebagian kecil contohnya. Nah,
berdasarkan temuan awal para peneliti dari Mayo Clinic, ternyata makan
yang berlebihan mungkin juga dapat menyebabkan hilangnya ingatan,
terutama pada mereka yang berusia lanjut (lansia).
Sebuah studi yang dilakukan Mount Sinai School of Medicine menemukan
penjelasan tentang alasan makan berlebih bisa menyebabkan diabetes dan
obesitas. Orang yang makan tanpa mengontrol jumlah yang dikonsumsinya,
dapat mengalami gangguan fungsi pada sinyal insulin otak. Akibat dari
gangguan ini, insulin otak tidak mampu melakukan pemecahan lemak dalam
jaringan adiposa.
Dalam keadaan normal, insulin akan menekan
lipolisis. Ini adalah proses lemak trigliserida yang terletak pada
jaringan lemak akan dipecah yang kemudian diikuti oleh pelepasan asam
lemak. Kalau lipolisis tidak mampu dikendalikan, maka kadar asam lemak
menjadi tinggi. Akhirnya, hal tersebut memicu terjadinya obesitas dan
diabets tipe 2.
Hasil pengamatan pakar pola makan dunia dr Roger Gould mengenai efek buruk orang yang makan berlebih.
1. Jadi Pola Makan Menetap
Makan
secara emosional adalah istilah yang menggambarkan dimana seseorang
makan hanya sebagai pembunuh emosional. Sayangnya,ini juga dapat
berkembang menjadi kelaparan fisik untuk selalu makan. Satu-satunya
masalah dari “makan demi kenyamanan” adalah ketika perut diisi namun
hati tetap merasa kosong. Semakin makan banyak, kelaparan emosional
tanpa disadari juga tumbuh. Dan seiring berjalannya waktu, menerapkan
pola makan ini mengakibatkan perasaan lemah dan depresi. Solusinya, cari
sumber dari rasa lapar yang sesungguhnya. Tangani secara langsung, dan
kembali ke pola makan yang sehat dalam hidup.
2. Pertumbuhan Psikologis Terhambat
Ketika
makan telah tertanam dalam mekanisme coping, akan menjadi jawaban cepat
bagi masalah, tanpa benar-benar mencari solusi yang nyata. Jika
merasakan nikmat setelah makan berlebih maka selanjutnya cara itu
menjadi solusi untuk menangani samalah yang sama. Tanpa disadari, merasa
kewalahan, lelah, bosan, kesepian, frustasi, jengkel dan situasi
emosional lainnya, maka selalu mengaitkannya dengan makanan. Makan lama
kamin tergantung pada manakan, tak lagi percaya mampu mengatasi masalah
tanpa makanan.
3. Hubungan Anda Tak Pernah Lebih Baik
Saat
makanan menjadi teman pengganti akan mengurangi keintiman bersama
pasangan. Ketika keputusan untuk makan berlebih menjadi solusi atas
problem kesepian atau masalah hubungan dengan pasangan maka keputusan
makan berlebih makin menjadi-jadi dan jadi kebutuhan hubungan.
4. Tubuh banyak menghasilkan radikal bebas.
Oksigen yang kita hirup akan diubah oleh sel tubuh secara konstan
menjadi senyawa yang sangat reaktif, dikenal sebagai senyawa reaktif
oksigen yang diterjemahkan dari reactive oxygen species(ROS), satu
bentuk radikal bebas. Perisitiwa ini berlangsung saat proses sintesa
energi oleh mitokondria atau proses detoksifikasi yang melibatkan enzim
sitokrom P-450 di hati.
Produksi ROS secara fisiologis ini merupakan konsekuensi logis dalam
kehidupan aerobik. Aktifitas makan merupakan salah satu aktifitas
aerobik yakni aktifitas yang memerlukan oksigen makan yang berlebihan
konsekunsinya akan memerlukan oksigen yang banyak akibatnya produksi
radikal bebas juga banyak. Kelebihan produksi radikal bebas akan
menyebabkan terjadinya stress oksidatif yang dapat membawa kerusakan
mulai tingkat sel.
Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan
aktivitas radikal bebas mencakup lebih dari 50, di antaranya adalah
penuaan dini, stroke, asma, diabetes mellitus, berbagai penyakit radang
usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, parkinson, hingga
AIDS serta Kanker.
5. Melonjaknya kadar gula darah.
Sering kita mendengar istilah Indeks
glikemik (IG) suatu istilah yang berkaitan erat dengan metabolisme
karbohidrat. IG pangan merupakan indeks (tingkatan) pangan menurut
efeknya dalam meningkatkan kadar gula darah. Pangan yang mempunyai IG
tinggi bila dikonsumsi akan meningkatkan kadar gula dalam darah dengan
cepat dan tinggi. Sebaliknya, seseorang yang mengonsumsi pangan ber-IG
rendah maka peningkatan kadar gula dalam darah berlangsung lambat dan
puncak kadar gulanya rendah. Tetapi yang sering kita lupakan selain
faktor Indeks Glikemik karena jenis bahan makanannya yang sudah memang
tinggi indeks glikemiknya seperti karbohidrat sederhana contoh gula
pasir, sirop dll jumlah makanan yang berlebihan juga akan menyebabkan
melonjaknya kadar gula darah kita. Ketika kadar gula darah melambung
tinggi otomatis tubuh akan segera memproduksi hormon insulin
besar-besaran untuk menurunkan kadar gula darah. Kebisaan makan
berlebihan yang berdampak pada melonjaknya kadar gula darah tersebut
akan mendorong tubuh lebih pandai menyimpan lemak dari pada
menggunakannya, dampaknya bobot tubuh akan membengkak. Tubuh akan
mempunyai komposisi lemak yang banyak dibanding protein, keadaan
tersebut akan menyebabkan tubuh kesulitan memperoleh alat transportasi
untuk membawa molekul glukosa ke dalam sel yaitu Glukosa transporter-4
(GLUT-4) akibatnya dapat menyebabkan kencing manis.
Untuk menghindari makan berlebihan dan mengonsumsi makanan dengan porsi yang tepat anda dapat mengikuti trik dibawah ini :
1. Makan Teratur
Salah satu cara supaya tidak makan terlalu banyak
adalah dengan makan secara teratur atau sediakan menu makanan dalam
porsi kecil pada siang hari, seperti buah-buahan atau salad. Hal itu
dapat mengurangi kebiasaan Anda ngemil keripik kentang atau mengonsumsi
junk food ketika perut mulai lapar.
2. Lakukan Banyak Kegiatan
Untuk
menghindari makan yang berlebihan, Anda bisa lakukan banyak kegiatan.
Mungkin Anda terbiasa makan dalam porsi besar di siang hari, maka
gantikan kebiasaan tersebut dengan melanjutkan pekerjaan atau kegiatan
tertentu yang dapat mengalihkan pikiran Anda dari makanan.
3. Banyak Minum
Agar
bisa mengurangi rasa lapar, perbanyak minum air putih setiap hari.
Dehidrasi dapat membuat tubuh 'lari' ke makanan. Jika Anda tetap
terhidrasi selama beraktivitas, lapar akan berkurang karena tubuh
mendapatkan cairan yang cukup.
4. Buat Rutinitas Baru
Coba
lakukan rutinitas yang baru dan berusaha keluar dari kebiasaan hidup
tidak sehat. Tidak mudah memang, tapi kalau Anda sabar dan terus
menjalaninya secara teratur, Anda akan terbiasa tidak makan terlalu
banyak walaupun sedang stres atau hal lain yang bisa mempengaruhi pola
makan.
5. Jaga Asupan Makan
Seringkali wanita mengonsumsi
makanan berlebihan karena terpengaruh rasa bosan atau suasana hati yang
sedang tidak menentu. Hal tersebut dapat membuat Anda tidak
memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu,
tetap jaga asupan yang baik agar tubuh sehat dan tidak 'melar'.
6. Buat Rencana
Buat
rencana atau program untuk mencegah makan yang berlebihan selama
beberapa waktu. Setiap ada rencana pasti ada tujuan, tujuan itu bisa
membuat Anda tidak terpicu mengonsumsi makanan yang terlalu banyak.
Terus melatih diri konsisten dengan proram yang sedang dijalani
sekarang. Hal ini dapat mengubah pola hidup Anda menjadi lebih sehat.
7. Jauhi Makanan yang Tidak Sehat
Mungkin
rekan kerja di samping Anda selalu menyediakan camilan di mejanya
sehngga Anda tergoda untuk ikut mengonsumsinya setiap hari. Untuk itu,
sebaiknya cari cara supaya pikiran ingin makan atau ngemil teralihkan,
seperti menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan lain.
8. Makan Perlahan
Anda
bisa memperlambat makan dengan mengunyah makanan secara perlahan supaya
cepat merasa kenyang. Jika tempo makan dilambatkan maka pikiran jauh
dari keinginan mengonsumsi makanan dalam porsi besar. Selain itu, Anda
bisa lebih menikmati makanan yang masuk ke dalam tubuh.
9. Jangan Hilangkan Makanan Favorit dalam Program Diet
Kebanyakan
wanita sangat menjaga makanan yang dikonsumsinya ketika sedang diet.
Namun, jangan sampai menghilangkan makanan favorit dari dalam menu, tapi
lebih baik mengurangi frekuensinya saja. Menghilangkan makanan kesukaan
selama diet bisa menyebabkan Anda mengonsumsi makanan tersebut secara
berlebihan pada suatu waktu.
sumber: http://agil-asshofie.blogspot.com
sumber: