Minggu, 24 November 2013

Bahaya Makan Lebih

Bahaya Makan Berlebihan patut diketahui oleh setiap orang karena hal ini penting menyangkut masalah kesehatan. Seringkali tanpa sadar kita mengonsumsi makanan lebih banyak daripada porsi yang seharusnya. Stres, sedih atau kesal merupakan beberapa penyebab orang ingin terus makan dan biasanya makanan yang dikonsumsi tidak sehat seperti keripik kentang, cake atau es krim cokelat.
Mereka kerap tak mampu mengontrol untuk makan tidak berlebihan.  Padahal kalau orang menyadari efek samping dari makan berlebih, tentu akan mikir dua kali melakukannya. Masalah-masalah kesehatan akan mudah muncul apabila kita makan terlalu banyak. Sakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, atau stroke, merupakan sebagian kecil contohnya. Nah, berdasarkan temuan awal para peneliti dari Mayo Clinic, ternyata makan yang berlebihan mungkin juga dapat menyebabkan hilangnya ingatan, terutama pada mereka yang berusia lanjut (lansia).
Sebuah studi yang dilakukan Mount Sinai School of Medicine menemukan penjelasan tentang alasan makan berlebih bisa menyebabkan diabetes dan obesitas. Orang yang makan tanpa mengontrol jumlah yang dikonsumsinya, dapat mengalami gangguan fungsi pada sinyal insulin otak. Akibat dari gangguan ini, insulin otak tidak mampu melakukan pemecahan lemak dalam jaringan adiposa.

Dalam keadaan normal, insulin akan menekan lipolisis. Ini adalah proses lemak trigliserida yang terletak pada jaringan lemak akan dipecah yang kemudian diikuti oleh pelepasan asam lemak. Kalau lipolisis tidak mampu dikendalikan, maka kadar asam lemak menjadi tinggi. Akhirnya, hal tersebut memicu terjadinya obesitas dan diabets tipe 2.
Hasil pengamatan pakar pola makan dunia dr Roger Gould mengenai efek buruk orang yang makan berlebih.

1. Jadi Pola Makan Menetap
Makan secara emosional  adalah istilah yang menggambarkan dimana seseorang makan hanya sebagai pembunuh emosional. Sayangnya,ini juga dapat berkembang menjadi kelaparan fisik untuk selalu makan. Satu-satunya masalah dari “makan demi kenyamanan” adalah ketika perut diisi namun hati tetap merasa kosong.  Semakin makan banyak, kelaparan emosional tanpa disadari juga tumbuh. Dan seiring berjalannya waktu, menerapkan pola makan ini mengakibatkan perasaan lemah dan depresi. Solusinya, cari sumber dari rasa lapar yang sesungguhnya. Tangani secara langsung, dan kembali ke pola makan yang sehat dalam hidup.

2. Pertumbuhan Psikologis Terhambat
Ketika makan telah tertanam dalam mekanisme coping, akan menjadi jawaban cepat bagi masalah, tanpa  benar-benar mencari solusi yang nyata. Jika merasakan nikmat setelah makan berlebih maka selanjutnya cara itu menjadi solusi untuk menangani samalah yang sama. Tanpa disadari, merasa kewalahan, lelah, bosan, kesepian, frustasi, jengkel dan situasi emosional lainnya, maka selalu mengaitkannya dengan makanan. Makan lama kamin tergantung pada manakan, tak lagi percaya mampu mengatasi masalah tanpa makanan.

3. Hubungan Anda Tak Pernah Lebih Baik
Saat makanan menjadi teman pengganti akan mengurangi keintiman bersama pasangan. Ketika keputusan untuk makan berlebih menjadi solusi atas problem kesepian atau masalah hubungan dengan pasangan maka keputusan makan berlebih makin menjadi-jadi dan jadi kebutuhan hubungan.
4. Tubuh banyak menghasilkan radikal bebas.
Oksigen yang kita hirup akan diubah oleh sel tubuh secara konstan menjadi senyawa yang sangat reaktif, dikenal sebagai senyawa reaktif oksigen yang diterjemahkan dari reactive oxygen species(ROS), satu bentuk radikal bebas. Perisitiwa ini berlangsung saat proses sintesa energi oleh mitokondria atau proses detoksifikasi yang melibatkan enzim sitokrom P-450 di hati.

Produksi ROS secara fisiologis ini merupakan konsekuensi logis dalam kehidupan aerobik. Aktifitas makan merupakan salah satu aktifitas aerobik yakni aktifitas yang memerlukan oksigen makan yang berlebihan konsekunsinya akan memerlukan oksigen yang banyak akibatnya produksi radikal bebas juga banyak. Kelebihan produksi radikal bebas akan menyebabkan terjadinya stress oksidatif yang dapat membawa kerusakan mulai tingkat sel.

Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas mencakup lebih dari 50, di antaranya adalah penuaan dini, stroke, asma, diabetes mellitus, berbagai penyakit radang usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, parkinson, hingga AIDS serta Kanker.
5. Melonjaknya kadar gula darah.
Sering kita mendengar istilah Indeks glikemik (IG) suatu istilah yang berkaitan erat dengan metabolisme karbohidrat. IG pangan merupakan indeks (tingkatan) pangan menurut efeknya dalam meningkatkan kadar gula darah. Pangan yang mempunyai IG tinggi bila dikonsumsi akan meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat dan tinggi. Sebaliknya, seseorang yang mengonsumsi pangan ber-IG rendah maka peningkatan kadar gula dalam darah berlangsung lambat dan puncak kadar gulanya rendah. Tetapi yang sering kita lupakan selain faktor Indeks Glikemik karena jenis bahan makanannya yang sudah memang tinggi indeks glikemiknya seperti karbohidrat sederhana contoh gula pasir, sirop dll jumlah makanan yang berlebihan juga akan menyebabkan melonjaknya kadar gula darah kita. Ketika kadar gula darah melambung tinggi otomatis tubuh akan segera memproduksi hormon insulin besar-besaran untuk menurunkan kadar gula darah. Kebisaan makan berlebihan yang berdampak pada melonjaknya kadar gula darah tersebut akan mendorong tubuh lebih pandai menyimpan lemak dari pada menggunakannya, dampaknya bobot tubuh akan membengkak. Tubuh akan mempunyai komposisi lemak yang banyak dibanding protein, keadaan tersebut akan menyebabkan tubuh kesulitan memperoleh alat transportasi untuk membawa molekul glukosa ke dalam sel yaitu Glukosa transporter-4 (GLUT-4) akibatnya dapat menyebabkan kencing manis.
Untuk menghindari makan berlebihan dan mengonsumsi makanan dengan porsi yang tepat anda dapat mengikuti  trik dibawah ini :
1. Makan Teratur
Salah satu cara supaya tidak makan terlalu banyak adalah dengan makan secara teratur atau sediakan menu makanan dalam porsi kecil pada siang hari, seperti buah-buahan atau salad. Hal itu dapat mengurangi kebiasaan Anda ngemil keripik kentang atau mengonsumsi junk food ketika perut mulai lapar.

2. Lakukan Banyak Kegiatan
Untuk menghindari makan yang berlebihan, Anda bisa lakukan banyak kegiatan. Mungkin Anda terbiasa makan dalam porsi besar di siang hari, maka gantikan kebiasaan tersebut dengan melanjutkan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang dapat mengalihkan pikiran Anda dari makanan.

3. Banyak Minum
Agar bisa mengurangi rasa lapar, perbanyak minum air putih setiap hari. Dehidrasi dapat membuat tubuh 'lari' ke makanan. Jika Anda tetap terhidrasi selama beraktivitas, lapar akan berkurang karena tubuh mendapatkan cairan yang cukup.

4. Buat Rutinitas Baru
Coba lakukan rutinitas yang baru dan berusaha keluar dari kebiasaan hidup tidak sehat. Tidak mudah memang, tapi kalau Anda sabar dan terus menjalaninya secara teratur, Anda akan terbiasa tidak makan terlalu banyak walaupun sedang stres atau hal lain yang bisa mempengaruhi pola makan.

5. Jaga Asupan Makan
Seringkali wanita mengonsumsi makanan berlebihan karena terpengaruh rasa bosan atau suasana hati yang sedang tidak menentu. Hal tersebut dapat membuat Anda tidak memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, tetap jaga asupan yang baik agar tubuh sehat dan tidak 'melar'.

6. Buat Rencana
Buat rencana atau program untuk mencegah makan yang berlebihan selama beberapa waktu. Setiap ada rencana pasti ada tujuan, tujuan itu bisa membuat Anda tidak terpicu mengonsumsi makanan yang terlalu banyak. Terus melatih diri konsisten dengan proram yang sedang dijalani sekarang. Hal ini dapat mengubah pola hidup Anda menjadi lebih sehat.

7. Jauhi Makanan yang Tidak Sehat
Mungkin rekan kerja di samping Anda selalu menyediakan camilan di mejanya sehngga Anda tergoda untuk ikut mengonsumsinya setiap hari. Untuk itu, sebaiknya cari cara supaya pikiran ingin makan atau ngemil teralihkan, seperti menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan lain.

8. Makan Perlahan
Anda bisa memperlambat makan dengan mengunyah makanan secara perlahan supaya cepat merasa kenyang. Jika tempo makan dilambatkan maka pikiran jauh dari keinginan mengonsumsi makanan dalam porsi besar. Selain itu, Anda bisa lebih menikmati makanan yang masuk ke dalam tubuh.

9. Jangan Hilangkan Makanan Favorit dalam Program Diet
Kebanyakan wanita sangat menjaga makanan yang dikonsumsinya ketika sedang diet. Namun, jangan sampai menghilangkan makanan favorit dari dalam menu, tapi lebih baik mengurangi frekuensinya saja. Menghilangkan makanan kesukaan selama diet bisa menyebabkan Anda mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan pada suatu waktu.
 
sumber:  http://agil-asshofie.blogspot.com
 
sumber: 

1 komentar: